KEGIATAN KBM MASA COVID 19
SDN 4 MUARA SUGIHAN
Diawal tahun ajaran baru di bulan
Juli, sejumlah orang tua menyatakan khawatir dengan perkembangan akademik para
siswa setelah diterapkannya pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk menekan penularan
Covid-19.
Mereka mengatakan, keterbatasan fasilitas pendukung
hingga ketidak siapan siswa belajar di rumah, membuat sistem itu "belum
efektif"- keadaan yang mengakibatkan capaian akademik siswa
"tertinggal".
Ada orang tua siswa yang berharap anaknya segera
kembali ke sekolah, tapi ada juga yang tidak sepakat kegiatan belajar secara
tatap muka diberlakukan karena alasan kesehatan.
Sementara, pemerintah meminta pihak terkait
memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengoptimalkan PJJ.
Terkadang Pembelajaran Jarak Jauh terkendala oleh
susahnya jaringan internet di desa.Oleh sebab itu terkadang orang tua
beraggapan PJJ kurang efekti dan orang tua merasa pusing karena harus selalu
memantau anaknya ketika mendapat tugas dari Gurunya,hal tersebut yang terkadang
membuat orang tua wali.
"Berfikir
di daerah saya, sebaiknya anak-anak diberlakukan sekolah seperti biasa, dengan
pertimbangan di sana belum juga terlalu zona merah. Sekolah bisa dilaksanakan
dengan protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak,"
Ia mengatakan
tak semua dari siswanya, yang kebanyakan anak dari petani, memiliki ponsel.
Dan ada juga
orang tua yang beraggapan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh atau daring yang
menggunakan Android terkadang malah membuat anak jadi banyak bermain Handpone
dari pada belajarnya.
Oleh sebab itu mereka sangat berharap agar
putra-putrinya segera masuk kembali ke sekolah.